Daftar Isi:
  • Kelarutan merupakan faktor fisikokimia penting yang mempengaruhi absorbsi dan efektivitas terapeutik obat. Konsekuensi dari kelarutan air yang buruk akan menyebabkan kegagalan dalam pengembangan formulasi. Kelarutan obat yang rendah dalam air dan laju disolusi rendah dalam cairan G.I.T sering menyebabkan bioavailabilitas yang rendah. Dalam penelitian ini, dilakukan upaya untuk meningkatkan kelarutan dan laju disolusi dari obat yang sukar larut air, yaitu valsartan dengan dispersi padat. Penyiapan dispersi padat valsartan menggunakan PVP K-30 sebagai pembawa dilakukan menggunakan teknik co-grinding. Tiga formula disiapkan dengan beberapa perbandingan obat:pembawa yang berbeda yaitu 1:1, 1:3, dan 1:5. Campuran fisik juga dibuat dengan menggunakan perbandingan 1:1. Campuran fisik dan dispersi padat dikarakterisasi dengan analisis difraksi sinar-X (XRD), spektroskopi IR (FT-IR), scanning electron microscopy (SEM), dan analisis ukuran partikel. Uji kelarutan dilakukan dalam air suling bebas CO2 dan uji disolusi dilakukan dalam medium dapar fosfat pH 6,8. Penetapan kadar valsartan dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV. Hasil XRD menunjukkan adanya penurunan intensitas puncak, yang menandakan perubahan fase kristal menjadi amorf. Hasil SEM menunjukkan adanya perubahan morfologi permukaan dibandingkan dengan komponen murni. Analisis FT-IR menunjukkan tidak ada interaksi kimia antara obat dengan pembawa. Kelarutan obat meningkat dengan meningkatnya konsentrasi polimer. Laju disolusi valsartan dalam dispersi padat juga meningkat dibandingkan dengan valsartan murni dan campuran fisik.