Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat fisiko-kimia dan komposisi asam lemak penyusun trigliserida dari minyak alpukat (Persea americana, Mill) dengan varietas lokal Solok terhadap hasil ekstraksi dari berbagai tingkat kematangan buah (mengkal, 2 hari setelah mengkal, 4 hari setelah mengkal dan 6 hari setelah mengkal). Pemanfaatan alpukat di sumatera barat terbatas untuk konsumsi pangan. Alpukat mempunyai banyak potensial yang belum begitu diketahui berhubung dengan jumlah kandungan minyak pada daging buah mempunyai potensi sebagai bahan mentah dalam pangan dan non pangan (kosmetik). Penelitian ini menggunakan alpukat dengan varietas lokal solok sebagai bahan ekstraksi minyak alpukat dengan berbagai tingkat kematangan. Solok adalah daerah yang mempunyai produksi alpukat terbesar di Sumatera Barat setiap tahunnya. Berdasarkan statistik dari tanaman pangan dan hortikultura pada tahun 2012 menunjukan produksi alpukat sekitar 27.281 ton/tahun. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif, hasil penelitian ini adalah kadar air (85,73-88,82%) (berat basah), rendemen minyak (31,48-41,93%) (berat kering), warna minyak (L* 4,10-4,95%), (a* 1,58-2,15%), (b* 1,72-2,25%). Selanjutnya, penentuan sifat fisiko-kimia pada minyak alpukat terekstrak adalah berat jenis (0,8882-0,9106), indeks bias (1,4586-1,4656), angka asam (1,16-2,38 mg KOH/g), angka penyabunan (155,73-161,13 mg KOH/g), angka iod (68,75-71,04 g iod/100 g), angka peroksida (21,65-,30,44 mek O2/1000 g) dan asam lemak bebas (0,56-0,80%). Komposisi asam lemak alpukat dari berbagai tingkat kematangan adalah asam oleat (43,96-53,71%), asam miristat (0,06-0,08%), asam palmitat (23,79-24,05%), asam palmitoleat (6,99-7,61%), asam stearat (1,88-2,01%), asam linoleat (11,41-21,23%). Persentase tertinggi dari asam lemak adalah asam oleat. Kemudian asam palmitat dan asam linoleat yang terkandung juga cukup tinggi. Kata kunci : alpukat, tingkat kematangan, ekstraksi minyak, fisiko-kimia, komposisi asam lemak.