PENGUKURAN TEMPERATUR, PANAS HIDRASI, DAN KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS PADA BETON YANG DIDINGINKAN DENGAN MENGGUNAKAN PIPA PENDINGIN

Main Author: AVIL, BENNI PUTRA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/16028/1/201602151442th_ta%20avil%20benni%20putra%201110912031.pdf
http://scholar.unand.ac.id/16028/
Daftar Isi:
  • Mass concrete merupakan beton berdimensi besar dari 0.9 m x 0.9 m x 0.9 m, biasanya digunakan untuk pondasi, jembatan, bendungan dan sebagainya. Perbedaan temperatur bagian dalam dan bagian luar pada mass concrete dapat mengakibatkan terjadinya porositas dan keretakan, hal ini terjadi akibat adanya panas hidrasi yang menyebabkan temperatur tinggi di dalam beton. Salah satu cara untuk mengendalikan temperatur beton adalah dengan menggunakan sistem postcooling. Perancangan sistem postcooling membutuhkan pengetahuan tentang distribusi temperatur di dalam beton. Dari penelitian ditemukan bahwa, pada jarak radial lebih dari 0.5 m dari pipa temperatur beton cenderung konstan, sedangkan pada jarak 0 - 0.5 m dari pipa terlihat kenaikan temperatur dari pemukaan pipa ke arah permukaan beton. Pada semua jarak radial dari pipa, temperatur beton mencapai nilai tertinggi sekitar 24 jam setelah pengecoran. Pada arah aksial, temperatur naik secara parabolik ke arah hilir arah aliran air pendingin. Panas hidrasi berubah secara ekponensial terhadap waktu dengan nilai tertinggi 12.28 kJ/kg beton yang terjadi sekitar 24 jam setelah pengecoran. Nilai koefisien perpindahan panas menyeluruh yang diperoleh dari pengujian berbeda-beda setiap 12 jam pengukuran.