ANALISIS TEBAL LAPIS TAMBAH DAN UMUR SISA PERKERASAN AKIBAT BEBAN BERLEBIH KENDARAAN (STUDI KASUS RUAS JALAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT)

Main Author: SURIYATNO, SURIYATNO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/15840/1/201601191655th_thesis%20suriyatno.pdf
http://scholar.unand.ac.id/15840/
Daftar Isi:
  • Keterbatasan ketersediaan data beban kendaraan seringkali membuat perencana hanya menggunakan beban standar dalam perhitungan ketebalan perkerasan dan lapis tambah. Hal ini tentu saja membuat perhitungan ketebalan perkerasan dan lapis tambah menjadi kurang tepat. Perhitungan ketebalan yang kurang tepat mengakibatkan perkerasan tersebut kurang mampu dalam menanggung beban kendaraan yang lewaat diatasnya, sehingga perkerasan mengalami kerusakan sebelum mencapai umur rencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung tebal lapis tambah perkerasan lentur yang diakibatkan oleh beban yang ada di lapangan dan beban standar serta umur sisa perkerasan. Beban standar yang digunakan berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal perhubungan Darat Departemen Pekerjaan Umum Nomor 2 Tahun 2008. Beban yang ada di lapangan diperoleh dari hasil survei beban kendaraan dengan menggunakan alat Portable Weighter. Tebal lapis tambah perkerasan lentur dihitung menggunakan Manual Desain Perkerasan Perkerasan Nomor 02/M/BM/2013. Ada empat ruas jalan yang dijadikan studi kasus dalam penelitian ini, yaitu ruas jalan Tanah Badantung – Kiliran Jao, Ruas jalan Batas Kota Padang – Kota Painan, Ruas Jalan Batas Provinsi Riau – Payakumbuh dan Ruas Jalan Sicincin – Lubuk Alung. Hasil perhitungan terhadap prediksi beban lalu lintas menunjukkan bahwa beban lalu yang ada di lapangan lebih besar daripada beban standar. Hal ini mengakibatkan tebal lapis tambah yang diakibatkan oleh beban yang ada di lapangan lebih besar daripada tebal lapis tambah akibat beban standar. Perbedaan paling besar terjadi pada ruas jalan Tanah Badantung – Kiliran Jao dimana tebal lapis tambah akibat beban yang ada di lapangan lebih besar 56,4% daripada beban standar. Beban lalu lintas yang lebih besar juga mengakibatkan terjadinya pengurangan umur perkerasan. Akibat beban berlebih dari umur rencana 5 tahun, di ruas jalan Tanah Badantung Kiliran Jao terjadi pengurangan umur perkerasan sebesar 56,8% (2 tahun 10 bulan). Kata kunci: Beban berlebih kendaraan, Tebal Lapis Tambah, Umur Sisa Perkerasan