DAMPAK BENCANA BANJIR BANDANG TERHADAP EKONOMI RUMAH TANGGA PETANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG
Main Author: | ANGGA, TRI PUTRA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/14752/1/201505071559th_small_merged_5.pdf http://scholar.unand.ac.id/14752/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2014 di Kecamatan Pauh, Kota Padang. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan kondisi sarana – prasarana penunjang pertanian sesudah banjir bandang, kondisi pertanian padi sawah sebelum dan sesudah banjir bandang, dan strategi nafkah rumah tangga petani padi sawah sesudah banjir bandang di Kecamatan Pauh. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Analisa data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menjelaskan bahwa akibat banjir bandang tahun 2012 di Kecamatan Pauh mengakibatkan rusaknya sarana-prasarana penunjang pertanian, meliputi jalan, jembatan, dan irigasi yang hingga kini tahun 2014 belum dapat digunakan secara optimal. Jumlah petani padi sawah di Kecamatan Pauh juga mengalami pengurangan sebanyak 35 orang, luas areal persawahan di Kecamatan Pauh juga berkurang menjadi 30,6 Ha dan penurunan hasil produksi panen padi sawah menjadi 189,94 ton/tahun, sehingga berimbas terhadap penurunan permintaan saprodi seperti pupuk dan obat-obatan di kios-kios saprodi di Kecamatan Pauh. Luas lahan kepemilikan padi sawah responden sebelum banjir bandang rata – rata 0,43 Ha dan sesudah banjir bandang menjadi 0,09 Ha, terjadi pengurangan rata - rata luas lahan sebesar 0,34 Ha. Akibat berkurangnya luas areal pertanian padi sawah yang merupakan sumber mata pencaharian petani di Kecamatan Pauh, sehingga petani padi sawah harus mencari pekerjaan lain untuk memperoleh pendapatan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Petani sawah disarankan tidak hanya terfokus dalam bercocok tanam padi sawah saja, tetapi juga budidaya tanaman seperti palawija dan hortikultura, melakukan reboisasi saat pembukaan lahan diperbukitan, mengakses sektor selain pertanian seperti wirausaha agar memperoleh tambahan pendapatan.