Diplomasi Multilateral Iran Terhadap International Atomic Energy Agency (IAEA) Terkait Pengembangan Energi Nuklir Periode 2009-2015

Main Author: Al, Hafizh Ibnu Qoyyim
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/14620/1/ABSTRAK.pdf
http://scholar.unand.ac.id/14620/2/BAB%20I.pdf
http://scholar.unand.ac.id/14620/5/BAB%20V.pdf
http://scholar.unand.ac.id/14620/6/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/14620/7/SKRIPSI%20HAFIZH%2C%20Full.pdf
http://scholar.unand.ac.id/14620/
Daftar Isi:
  • Iran telah mengembangkan energi nuklirnya sejak tahun 1970an sampai sekarang. Akan tetapi setelah Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, program nuklir Iran menjadi sebuah isu dalam tatanan dunia internasional dan mendapatkan tekanan dari berbagai pihak yaitu Amerika Serikat, IAEA dan Dewan Keamanan PBB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan diplomasi multilateral yang dilakukan Iran terhadap IAEA terkait pengembangan energi nuklir periode 2009-2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan diplomasi multilateral Iran tersebut dianalisis dengan menggunakan konsep diplomasi multilateral menurut Ronald A. Walker. Ronald A. Walker menyatakan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi keberhasilan diplomasi multilateral yaitu informasi, perjanjian multilateral, negosiasi dan delegasi. Diplomasi multilateral Iran dinilai berhasil melalui empat faktor tersebut dengan terbentuknya kesepakatan bersama berupa Joint Comprehensif Plan of Action (JCPOA) pada tahun 2015 di Wina. Pemerintah Iran telah aktif untuk menyebarkan informasi terkait perkembangan nuklirnya, serta berpegang kepada perjanjian multilateral yang sudah diratifikasi seperti NPT, safeguard agreement, dan protokol tambahan. Selain itu pemerintah Iran aktif melakukan negosiasi sejak tahun 2009 dengan mengutus delegasinya dalam berbagai pertemuan. Kata kunci: nuklir Iran, IAEA, tekanan dunia internasional, diplomasi multilateral.