PERBANDINGAN EFEKTIFITAS BERKUMUR MENGGUNAKAN KLORHEKSIDIN 0,2% DENGAN LARUTAN INFUSUM TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP INDEKS PLAK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ANDALAS ANGKATAN 2012 DAN 2013
Main Author: | Dzihni, Nabilah Yunus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/12595/1/201507291247th_baru%20pdf.pdf http://scholar.unand.ac.id/12595/ |
Daftar Isi:
- Larutan klorheksidin 0,2% dan infusum teh hijau (Camellia sinensis) keduanya dapat menekan angka pertumbuhan bakteri plak gigi. Klorheksidin 0,2% dapat menyebabkan kobocoran atau koagulasi dari dinding sel bakteri. Teh hijau mengandung katekin yang merupakan senyawa polifenol yang dapat mencegah pembentukan plak dan melindungi gigi dari karies. Katekin tersebut memiliki aktivitas antistreptococcal dan menghambat enzim yang penting dalam fermentasi sukrosa yang menghasilkan asam laktat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas berkumur menggunakan klorheksidin 0,2% dengan larutan infusum teh hijau (Camellia sinensis) terhadap indeks plak. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental klinis pretest and posttest design. Sampel terdiri dari 30 orang mahasiswa FKG UNAND angkatan 2012 dan 2013 yang dipilih berdasarkan teknik simple random sampling. Subjek terdiri dari 2 kelompok perlakuan. Kelompok pertama diberikan klorheksidin 0,2% dan kelompok kedua diberikan larutan infusum teh hijau. Masing-masing kelompok berkumur selama 2 menit. Pada subjek dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan indeks plak PHP. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji paired t-test dan independent t-test (p<0,05). Hasil penelitian menunjukan selisih rata-rata indeks plak sebelum dan setelah berkumur klorheksidin 0,2% adalah sebesar 0,6447 sedangkan pada larutan infusum teh hijau adalah sebesar 0,3227. Hasil analisis uji paired t-test menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan pada uji independent t-test berpasangan menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) antar kelompok perlakuan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah berkumur menggunakan larutan infusum teh hijau lebih efektif dalam menekan skor indeks plak dibandingkan berkumur dengan mengunakan obat kumur klorheksidin 0,2%. Kata Kunci: klorheksidin, teh hijau, Streptococcus mutans, indeks plak, berkumur