PENGARUH PENGGUNAAN BUNGKIL INTI SAWIT YANG DIFERMENTASI DENGAN Neurospora crassa TERHADAP PERFORMA PRODUKSI ITIK PETELUR
Main Author: | Darvikem, Darvikem |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/12285/1/ABTRAK.pdf http://scholar.unand.ac.id/12285/2/BAB%20I.pdf http://scholar.unand.ac.id/12285/3/BAB%20V%20KESIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf http://scholar.unand.ac.id/12285/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://scholar.unand.ac.id/12285/5/SKRIPSI%20FULL%20DARVIKEM.pdf http://scholar.unand.ac.id/12285/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Bungkil Inti Sawit fermentasi (BISF) dengan kapang Neurospora crassa dalam ransum terhadap performa produksi itik petelur. Materi penelitian yang digunakan adalah itik petelur yang berumur 18 bulan sebagai kelompok pertama dan itik berumur 6 bulan sebagai kelompok kedua. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 2 ulangan sebagai kelompok. Perlakuan pemberian dosis BISF dalam ransum yaitu A (0% BISF dalam ransum), B (5% BISF dalam ransum), C (10% BISF dalam ransum) dan D (15% BISF dalam ransum). Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum (g/ekor/hari), produksi telur harian (%), berat telur (g/butir) dan konversi ransum. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan bungkil inti sawit fermentasi (BISF) sampai level 15% dalam ransum itik memberikan pengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap konsumsi ransum, produksi telur, berat telur, dan konversi ransum. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bungkil inti sawit fermentasi (BISF) dengan kapang Neurospora crassa sampai level 15% dalam ransum itik petelur dapat mengurangi pengunaan konsentrat sebanyak 45%, dengan konsumsi ransum 158,09 g/ekor/hari; produksi telur harian 59,51%; berat telur 59,58 g/butir; dan konversi ransum 4,58. Kata kunci : bunkil inti sawit, fermentasi, Neurospora crassa, perfoma produksi, itik petelur.