Hubungan Amplitudo Gelombang Fibrilasi, Nilai LAVI dan Diameter Atrium Kiri dengan Irama Kembali ke Sinus pada Pasien Non Valvular Recent Onset Fibrilasi Atrial
Main Author: | Chandra, Wijaya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/11364/2/201601071252th_tesis.pdf http://scholar.unand.ac.id/11364/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Fibrilasi atrial (FA) adalah faktor risiko kuat untuk kematian dengan peningkatan 1,5-1,9 kali berdasarkan analisis Framingham. Fibrilasi atrial juga dihubungkan dengan peningkatan 5 kali kejadian stroke. Sampai saat ini penanganan FA pada tahap awal masih berupa strategi untuk mempertahankan irama sinus. Banyak penelitian yang mencoba mencari faktor-faktor apa saja yang dapat memprediksi apakah irama FA pada pasien non valvular recent onset FA masih dapat kembali ke irama sinus atau tidak. Namun hasil yang didapatkan berbeda-beda, untuk itulah penelitian di bidang ini masih perlu dilakukan. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Subjek penelitian adalah semua pasien dengan Non Valvular Recent onset fibrilasi atrial (onset < 72 jam). Analisis statistik dilakukan dengan uji T-Test tidak berpasangan untuk variabel numerik dan uji Chi-Square untuk variabel kategorik. Hasil Penelitian: Dari 68 subjek penelitian terdapat 36 pasien (52,9%) irama FA dapat kembali ke sinus. Setelah dilakukan analisis statisik didapatkan FA kasar (OR 0,30, 95% IK 0,11-0,82, P=0,017), diameter atrium kiri (OR 0,28 95% IK 0,10-0,77, P=0,012), dan nilai LAVI (OR 0,29, 95% IK 0,11 – 0,79, P=0,014) mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan irama kembali ke sinus. Kesimpulan: FA kasar, LAVI < 40 mL/m2 dan diameter atrium kiri < 42 mm mempunyai hubugan yang bermakan secara statistik dengan irama kembali ke sinus. Kata Kunci: Non Valvular, Recent onset FA, FA kasar, FA halus, LAVI