ANALISIS SETSUZOKUSHI SOSHITE DAN SOREKARA DALAM KUMPULAN CERPEN YANG DITULISKAN KEMBALI OLEH AKIMOTO MIHARU
Main Author: | RINI, CHANDRA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/10936/1/201412111519th_skripsi%20rini%20chandra%201010752020%20sastra%20jepang.pdf http://scholar.unand.ac.id/10936/ |
Daftar Isi:
- Kata sambung dalam bahasa Jepang disebut dengan setsuzokushi. Setsuzokushi dalam bahasa Jepang cukup banyak diantaranya, yaitu soshite dan sorekara. Setsuzokushi soshite dan sorekara apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia akan menghasilkan makna yang sama sehingga sulit bagi pembelajar bahasa Jepang untuk membedakannya. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak atau baca dengan teknik catat. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari kumpulan cerpen bahasa Jepang. Cerpen tersebut berjudul erebeta boi, hana, hitofusa no budou, yasashii dorobou, rashoumon, dan chuumon no ooi ryouriten. Pada tahap analisis data, penelitian ini menggunakan metode distribusional dan dari analisis akan didapatkan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Iori Isao dan Staf Pengajar Universitas Padjajaran. Pada penelitian ini ditemukan adanya persamaan dan perbedaan dari kedua setsuzokushi ini. Persamaan dari setsuzokushi soshite dan sorekara, yaitu sama-sama menyambungkan kalimat dengan kalimat, menyambungkan klausa dengan klausa, sama-sama digunakan untuk menyatakan urutan kejadian peristiwa, dan menyusun kalimat berdasarkan jumlah kejadian. Perbedaannya, sorekara dapat digunakan untuk menyambungkan kalimat dengan kala yang berbeda. Kala pada kalimat pertama merupakan kala lampau, sedangkan pada kalimat kedua merupakan kala sedang, dalam hal ini soshite tidak bisa menggantikan sorekara.