FUNGSI PARU PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS

Main Author: HANDRA, HARUN
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/10779/1/201410291150th_handra.pdf
http://scholar.unand.ac.id/10779/
Daftar Isi:
  • Penyakit Ginjal Kronik (Cronic Kidney Disease/PGK) adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif, bersifat irreversible dan menyebabkan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga mengakibatkan terjadi uremia. Tahap akhir dari penyakit ginjal kronis yang dikenal dengan nama uraemia masih ditemukan setelah tindakan hemodialis, salah satunya ditandai dengan perubahan yang progresif dan ireversible terhadap fungsi paru. Penelitian ini dilakukan dengan metode potong lintang (cross sectional) untuk mengetahui fungsi paru pada pasien penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit M.Djamil dan Rumah Sakit Reksodiwiryo di Kota Padang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014. Penelitian ini menilai 52 orang penderita PGK yang menjalani terapi hemodialisa yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Dari penelitian ini didapatkan laki-laki 59,6% dengan penderita terbanyak pada rentang umur 51-60 tahun. Kelompok kadar ureum yang terbanyak berada pada tingkat yang tinggi dengan lama hemodialisis terbanyak 1-5 tahun. Etiologi PGK yang menjalani hemodialisis terbanyak adalah diabetes mellitus. Fungsi paru pada kelompok kadar ureum tinggi menurun secara bermakna, sedang hubungan lamanya hemodialisis dengan fungsi paru tidak terdapat hubungan yang bermakna. Kadar ureum yang tinggi menyebabkan penurunan kapasitas vital paru yang bermakna secara statistik, sedangkan lamanya hemodialisis tidak berhubungan dengan penurunan KV. Kata kunci: Penyakit Ginjal Kronik (PGK), kemodialisis, fungsi paru