PEMODELAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

Main Author: YEFFI, MASNARIVAN
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/1051/1/201510252125th_tesis_yeffi%20masnarivan%201320322035_s2%20kesmas%20unand.pdf
http://scholar.unand.ac.id/1051/
Daftar Isi:
  • Tujuan Penelitian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penerapan prinsip pemerataan tanpa memperhatikan karakteristik wilayah dalam pelaksanaan program pemberantasan dan penanggulangan penyakit menular DBD menyebabkan program tersebut kurang efektif dan tidak tepat sasaran, dengan demikian peningkatan kasus DBD tiap tahunnya menjadi masalah yang hampir selalu dihadapi oleh Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemodelan faktor risiko penyakit demam berdarah dengue pada Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat. Metode Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan menggunakan data sekunder tahun 2013 dan analisis multivariat meliputi analisis kluster, analisis biplot dan analisis diskriminan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat dan menggunakan 11 faktor penyebab DBD di Sumatera Barat. Hasil Proses pengelompokan menghasilkan tiga kluster kabupaten/kota berdasarkan faktor penyebab DBD variabel pembeda antar kluster berdasarkan hasil analisis diskriminan yaitu; variabel parsentase jamban, jumlah tenaga kesehatan dan persentase rumah sehat. Kluster satu dipengaruhi oleh variabel diskriminan persentase jamban dan persentase rumah sehat. Kluster dua dipengaruhi oleh variabel diskriminan persentase jamban, jumlah nakes dan persentase rumah sehat. Kluster tiga dipengaruhi oleh variabel diskriminan jumlah nakes. Pemetaan yang dilakukan menghasilkan peta kejadian DBD, peta hasil pengelompokan kabupaten/kota, dan peta kabupaten/kota berdasarkan potensi kerawanan DBD. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan karakteristik dan kerawanan pada masing-masing kluster kabupaten/kota di Sumatera Barat berdasarkan faktor penyebab DBD. Untuk itu, disarankan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dalam pelaksanaan program pemberantasan dan pencegahan penyakit DBD untuk melaksanakan manajemen penyakit berbasis wilayah berdasarkan karakteristik masing- masing setiap kabupaten/kota. Daftar Pustaka : 60 (1971 - 2015) Kata Kunci : Pemodelan, Faktor Risiko, DBD, dan Kabupaten/Kota