Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah (1) menemukan dan menguji apakah budaya organisasi dan efikasi diri berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja guru PAUD Inklusif (2) apakah budaya organisasi dan efikasi diri berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru PAUD Inklusif (3) apakah budaya organisasi, efikasi diri, kepuasan kerja dan motivasi kinerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru PAUD Inklusif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, pendekatan ex post facto, populasi 152 orang, sampel 110 orang, teknik proportional random sampling dengan menggunakan rumus Slovin pada taraf kesalahan 5%, teknik pengumpulan data kuesioner skala likert dan teknik pengolahan data analisis jalur. Temuan penelitian secara parsial diperoleh pengaruh langsung (1) budaya organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 0,410; (2) efikasi diri terhadap kepuasan kerja sebesar 0,095; (3) budaya organisasi terhadap motivasi kerja sebesar 0,349; (4) efikasi diri terhadap motivasi kerja sebesar 0,394; (5) budaya organisasi terhadap kinerja guru sebesar 0,226; (6) efikasi diri terhadap kinerja sebesar 0,177; (7) kepuasan kerja terhadap kinerja sebesar 0,240; (8) motivasi kerja terhadap kinerja sebesar 0,243. Temuan penelitian secara simultan diperoleh pengaruh langsung (1) budaya organisasi dan efikasi diri terhadap kepuasan kerja sebesar 0,199; (2) budaya organisasi dan efikasi diri terhadap motivasi kerja sebesar 0,354; (3) budaya organisasi, efikasi diri, kepuasan kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja sebesar 0,441. Temuan-temuan penelitian ini membawa implikasi secara praktis, yaitu bahwa peningkatan motivasi kerja, kepuasan kerja, budaya organisasi, dan efikasi diri dapat mengakibatkan peningkatan kinerja guru PAUD Inklusif Kabupaten Bireuen. Saran kepada seluruh yayasan PAUD Inklusif Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh bahwa model kinerja guru PAUD Inklusif Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh telah diuji kesesuaian dan hasilnya menunjukkan bahwa model teoretis yang diajukan fit dengan data empirik, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan dalam proses memfasilitasi tentang program pengembangan PAUD inklusif yaitu pada sarana, prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan.