PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PENGOLAHAN GAMBIR DI KECAMATAN SITELLU TALI URANG JEHE KABUPATEN PAKPAK BHARAT PROPINSI SUMATERA UTARA
Main Authors: | Simanjuntak, Janter P., Teviana, T., Tanjung, Yul Ifda, Tambunan, Bisrul Hapis |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unimed.ac.id/50401/1/Article.pdf http://digilib.unimed.ac.id/50401/ https://lppm.unimed.ac.id/prosiding/ |
Daftar Isi:
- Luas tanaman gambir di kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe adalah 588,5 hektar dengan produksi 832 ton. Bapak Ricky Boy Limbong (Mitra PKM) memulai usaha berkebun dan mengolah gambir sejak 1997, peralatan yang digunakan adalah peralatan tradisional yang merupakan buatan sendiri. Mitra mengelola usaha ini mempekerjakan empat orang pekerja disamping anggota keluarga yaitu istrinya. Dalam sekali proses (satu hari satu malam), Mitra menghasilkan 15 – 20 kg getah gambir yang sudah kering dan dijual dengan harga Rp. 30.000,-/ kg kepada pengepul. Menurut Mitra harga gambir di daerah ini cendrung tidak stabil, kalau harga bagus bisa mencapai Rp. 35.000 – Rp. 42.000,-/kg. Saat ini harga gambir tegolong rendah yakni hanya Rp. 30.000,-/kg. Dari beberapa permasalahan yang dihadapi mitra, tim dan mitra sepakat memilih permasalahan yang menjadi prioritas utama bagi mitra, yaitu: alat pemeras daun gambir masih sangat tradisional yang dalam bahasa daerah disebut pengilangan, pengoperasiannya sangat berat, menguras tenaga dan berbahaya, dalam pengoperasian mitra terancam tertimpa balok kayu yang sangat berat yang bisa mengakibatkan cedera berat bahkan korban nyawa. Untuk permasalahan sulitnya pemerasan daun gambir setelah direbus, tim dan mitra menyepakati solusi pengadaan alat TTG pemeras gambir. Alat ini diharapkan dapat melindungi mitra dari kemungkinan kecelakaan kerja, dapat menghemat tenaga dan waktu pemerasan.