Analisis Budidaya Tani Tambak di Desa Paluh Kurau Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Budidaya tambak di Desa Paluh Kurau ditinjau dari penggolongan tambak. (2) Budidaya tambak di Desa Paluh Kurau ditinjau dari tipe tambak. (3) Budidaya tambak di Desa Paluh Kurau ditinjau dari pengelompokkan petani tambak. (4) Budidaya tambak di Desa Paluh Kurau ditinjau dari Pendapatan petani tambak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Paluh Kurau pada Bulan Desember Tahun 2020. Populasi penelitian ini adalah petani tambak di Desa Paluh Kurau dengan jumlah 160 KK, dan yang menjadi sampel adalah 35% dari petani tambak yaitu 56 KK diambil secara acak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan komunikasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Budidaya tambak dilihat dari penggolongan tambak terdiri dari letak tambak terhadap laut dari tepi pantai dan jumlah salinitas pada tambak. Letak tambak terhadap laut sebagian besar (69,64%) dengan jarak 0,73 – 1,5 Km dari tepi pantai, sedangkan untuk jumlah salinitas pada tambak sebagian besar (73,21%) dengan rentang 26 – 35 ppt. (2) Budidaya tambak dilihat dari tipe tambak terdiri dari luas tambak, bentuk tambak, dan jumlah petakan tambak. Luas lahan tambak tertinggi (44,64%) yaitu pada rentang 1,1 – 1,5 Ha, seluruh lahan tambak yang dimiliki oleh petani tambak berbentuk persegi panjang (100%), dan seluruhnya memiliki 1 petakan tambak (100%). (3) Budidaya tambak dilihat dari pengelompokkan petani tambak yakni terdapat dua kelompok, penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 44 KK sebagai pemilik tambak dan sebanyak 12 KK sebagai petani penggarap/penyewa. (4) Budidaya tambak dilihat dari pendapatan, diketahui bahwa pendapatan yang didapatkan oleh petani tambak bervariasi yang dilihat dari hasil produksi yang didapatkan. Dapat dilihat bahwa hasil paling sedikit yaitu 50 kg dan yang paling banyak 150 kg, sedangkan pendapatan terendah yakni Rp. 1.000.0000,- dan terbesar hingga Rp. 3.000.000,- dengan rata-rata pendapatan petani tambak Rp.1.500.000 - Rp.1.800.000 sebanyak (44,64%).