Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan dan menghasilkan perangkat pembelajaran interaktif berbasis pendekatan pembelajaran matematika realistik yang valid, praktis dan efektif untuk dapat meningkatkan kemampuan spasial siswa SMP; (2) melihat dan mendeskripsikan kevalidan, keefektifan dan kepraktisan perangkat pembelajaran interaktif berbasis pendekatan pembelajaran matematika realistik yang dikembangkan untuk dapat meningkatkan kemampuan spasial siswa SMP; dan (3) melihat dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan spasial siswa SMP yang diajar menggunakan perangkat pembelajaran interaktif berbasis pendekatan pembelajaran matematika realistik yang dikembangkan. Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas VIII-1 dan VIII-2 SMPN 27 Medan. Objek penelitian ini adalah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) , Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Instrumen Tes Kemampuan Spasial. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/R&D) dengan menggunakan pengembangan model 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan dengan empat tahap pengembangan yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop) dan tahap penyebaran (disseminate). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi ahli, tes kemampuan spasail, angket respon siswa, lembar observasi keterlaksaan pembelajaran, dan lembar aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan perangkat pembelajaran interaktif berbasis pendekatan pembelajaran matematika realistic untuk meningkatkan kemampuan spasial dapat disimpulkan pada: (i) validitas RPP sebesar 4,25 dengan kategori valid, validitas LKPD sebesar 4,18 dengan kategori valid, dan validitas tes dinyatakan valid setelah dilakukan revisi kecil. (ii) efektivitas perangkat pembelajaran dikatakan efektif dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 75,19 pada uji coba I dan 85,34 pada uji coba II, ketuntasan tujuan pembelajaran/ketercapaian indikator pada uji coba I tidak tercapai dan tercapai pada uji coba II, pencapaian waktu pembelajaran sudah efektif, dan angket respon siswa pada uji coba I dengan rata-rata 3,95 ada dalam kategori baik dan pada uji coba II dengan rata-rata 4,04 ada dalam kategori sangat baik, (iii) praktisitas perangkat pembelajaran adalah praktis dapat dilihat dari kemampuan pengelolaan pembelajaran senilai 84,7 pada uji coba I dengan kategori baik dan senilai 88,90 dengan kategori sangat baik pada uji coba II, data aktivitas siswa pada uji coba I tidak memenuhi akan tetapi pada uji coba II sudah memenuhi, (2) Terdapat peningkatan kemampuan spasial siswa dari uji coba I ke uji coba II yang dinilai dari pre-test dan post-test.