Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk melihat Keberadaan Tari Rande Pada Masayarakat Pesisir Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah, dengan menggunakan berbagai macam bentuk teori diantaranya adalah teori keberadaan/eksistensi (Abidin Zaenal, 2007:16) dan teori sejarah (Ibn Khaldun,1332-1406 M). Pelaksanaan penelitian dilakukan di Jl. SM. Raja, Gg Kenanga, Lingkungan 1, Aek Parombonan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Pesisir Sibolga serta narasumber asli dari Pesisir Sibolga. Dan menggunakan sampel yaitu pelaku seni Pesisir Sibolga. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi dan selanjutnya di analisa dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan, keberadaan Tari Rande pada masayrakat Pesisir Sibolga. Dimana Tari Rande dapat diketahui dalam bentuk sejarahnya bahwa Pada zaman dulu Tari Rande ini ditarikan dalam kerajaan untuk menyambut Raja yang ada di Sibolga. Setelah terjadinya perkembangan zaman tari ini mulai dipertunjukkan dikalangan umum hingga saat ini dapat dijumpai pada adat perkawinan masyarakat Pesisir Sibolga. Tari Rande diakui keberadaannya oleh masyarakat Sibolga dikarenakan masyarakat Pesisir Sibolga menggunakan tarian tersebut sebagai kebutuhan lingkungan mereka sendiri. Bentuk penyajian secara keseluruhan dapat dilihat berdasarkan tema yaitu tarian yang di pertunjukan untuk menyambut kedatangan mempelai pengantin pria atau disebut dengan marapulai. Ragam gerak terdiri dari gerak silat yaitu hormat pembuka, alang maleak, rentak, payuh balek, memagar, hormat sunting, hormat penutup. Pola lantai identik dengan pola lingkaran melambangkan pola tradisi Sibolga. Setting panggung menggunakan bunga sunting di tengah penari. Terdapat musik iringan yaitu syair lagu berisikan nasehat kehidupan menggunakan bahasa Sibolga. Busana yang digunakan teluk balango, sarung, dan peci/deta dan tata riasnya sesui dengan makeup natural agar terlihat segar dan rapi.