ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL DI DAERAH ALIRAN SUNGAI SIMPANG TALAP KECAMATAN RANTO BAEK KABUPATEN MANDAILING NATAL
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mempublikasikan dan mendokumentasikan sistem kepercayaan, spesies tumbuhan obat, organ/ bagian yang digunakan, habitus tumbuhan, pemanfaatan serta nilai kepentingan budaya spesies tumbuhan obat tradisional masyarakat Suku Mandailing. Lokasi Penelitian dilakukan di 3 desa sekitar Daerah Aliran Sungai Simpang Talap, yaitu: Desa Simpang Talap, Desa Huta Baringin dan Desa Manisak Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur, observasi partisipatif, dokumentasi, koleksi sampel tumbuhan serta pembuatan herbaarium. Data dinalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Suku Mandailing menggunakan 96 spesies tumbuhan obat yang tercakup dalam 48 famili. Famili yang paling banyak dimanfaatkan adalah Fabaceae dan paling sedikit sedikit Polygalaceaes. Habitus paling banyak dimanfaatkan adalah terna dan paling sedikit liana. Praktek pemanfaatan tumbuhan oleh Suku Mandailing dimulai dengan menemui datu, menyediakan alat bahan, bahan berupa tumbuhan yang diperoleh dari saran datu atau orang tua yang mengerti tentang pulungan tumbuhan obat, cara pengolahan terbanyak ialah direbus dan cara penggunaan terbanyak dengan diminum. Spesies tumbuhan obat yang memiliki nilai ICS tertinggi adalah Eme (Oryza sativa) dengan nilai 71