PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID STUDIO SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI MATERI SISTEM PENCERNAAN KELAS XI BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 KUTABULUH
Daftar Isi:
- Penggunaan multimedia pembelajaran yang diterapkan di sekolah masih terbatas dan hanya digunakan pada waktu tertentu saja. Pelaksaaan pembelajaran di sekolah masih bersifat berpusat pada guru. Melalui permasalah tersebut perlu dilakukannya suatu inovasi sesuai dengan perkembangan zaman yaitu berbasis teknologi dan sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang implmentasinya berpusat pada siswa .Media pembelajaran berbasis android studio sangat penting untuk dikembangkan sebagai tambahan media dalam pembelajaran di dalam kelas yang akan membantu dan memudahkan proses pembelajaran agar mencapai setiap tujuan yang diinginkan, sehingga pembelajaran akan lebih efektif untuk dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan multimedia pembelajaran yang dikembangkan menggunakan Android Studio materi sistem pencernaan makanan sebagai sumber belajar mandiri siswa berdasarkan tanggapan ahli materi, ahli media, guru bidang studi, dan siswa. Penelitian menggunakan disain pengembangan instruksional model 4-D, meliputi tahap define (pendefenisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran), dibatasi pada tahap penyebaran terbatas untuk melihat ketuntasan belajar klasikal siswa. Persiapan penelitian dimulai pada bulan September – Januari 2022. Uji coba produk dilakukan di SMA Negeri 1 Kutabuluh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Multimedia Pembelajaran yang telah dikembangkan layak digunakan sebagai sumber belajar mandiri siswa karena memenuhi kriteria kelayakan dengan skor rata-rata 4,3 dari ahli materi yang termasuk dalam kriteria sangat baik, skor rata-rata 4,4 dari ahli media yang termasuk dalam kriteria sangat baik, skor rata-rata 4,9 dari guru bidang studi yang termasuk dalam kriteria sangat baik, dan skor rata-rata 4,82 dari siswa uji coba kelompok besar yang termasuk dalam kriteria sangat baik. Ketuntasan Belajar Klasikal siswa pada penyebaran terbatas mendapat persentase 94%