Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) untuk Meningkatkan Kemampuan Critical Thinking dan Self Confidence Siswa SMAN 2 Percut Sei Tuan
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk:(1)Menganalisi validitas, kepraktisan,ke efektifan perangkat pembelajaran berbasis HOTS dengan model pembelajaran CTL yang dikembangkan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis dan self confidence siswa, (2) Menganalisis peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis HOTS dengan model pembelajaran CTL yang dikembangkan, (3) Menganalisis peningkatan percaya diri atau self confidence siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis HOTS dengan model pembelajaran CTL yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4-D. Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMAN 2 Percut Sei Tuan dan sampel diambil secara acak yaitu kelas XII MIA- 1dan kelas XII MIA- 2.Dari hasil uji coba I dan uji coba II diperoleh:(1) Validitas perangkat pembelajaran adalah valid menurut ahli, Perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis yaitu a) Respon tim ahli terhadap perangkat pembelajaran dapat digunakan dengan sedikit revisi, b) Penilaian observer pada lebar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang dinyatakan dengan terlaksana dengan baik, Perangkat pembelajaran memenuhi kriteria efektif yaitu a) ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai pada uji coba II yaitu 91,17% b) tujuan pembelajaran yang dirumuskan telah tercapai dengan rata- rata 79,88% c) siswa memberi respon positif sebesar 89,62% d) alokasi waktu tidak melebihi waktu pembelajaran biasa, (2) Kemampuan berpikir kritis siswa meningkat, ditinjau dari N- Gain tes kemampuan berpikir kritis pada uji coba I yaitu 0,35 dengan kriteria sedang, pada uji coba II meningkat menjadi 0,47 dengan kategori sedang, (3) Rasa percaya diri siswa mengalami peningkatan, pada uji coba I yaitu 79,89 meningkat menjadi 85,35 pada uji coba II dengan kategori peningkatan sedang.