Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Autograph untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) validitas perangkat pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan; 2) kepraktisan perangkat pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan; 3) efektivitas perangkat pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan; dan 4) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui penggunaan perangkat pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri dari empat tahap, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate) dengan subjek penelitian 30 orang siswa/i kelas XI di SMAS Mentari Bangsa Medan dan objek dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berbasis masalah berbantuan Autograph pada materi Turunan. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah RPP, Buku Siswa (BS), Buku Guru(BG), Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), dan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik siswa. Dari hasil penelitian diperoleh: 1) Kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari analisis hasil validitas perangkat pembelajaran oleh para validator dengan kategori valid. 2) Sementara itu, kepraktisan perangkat pembelajaran dilihat dari respon tim ahli atau validator dan kepraktisan perangkat. Respon tim ahli atau validator secara umum menyatakan bahwa perangkat pembelajaran termasuk ke dalam kategori dengan sedikit revisi. Skor observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran pada uji coba I sebesar 3,93 dan uji coba II sebesar 3,80 yang berarti perangkat memenuhi kriteria kepraktisan. 3) Keefektifan perangkat pembelajaran ditinjau dari empat aspek yaitu ketuntasan klasikal, ketercapaian tujuan pembelajaran, respon siswa, dan waktu pembelajaran minimal sama dengan pembelajaran biasa. Ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada uji I sebesar 66,67% (20 siswa) dan uji coba II sebesar 86,67% (26 siswa). Ketercapaian tujuan pembelajaran pada uji coba I sudah tercapai untuk butir soal 1 (79,70%), sedangkan pada butir soal nomor 2, 3, 4, dan 5 belum tercapai. Sedangkan pada uji coba II ketercapaian tujuan pembelajaran sudah tercapai yaitu 75% tiap butir soal. Ratarata respon siswa pada uji coba I 91,60% dan uji coba II adalah 97,71% (kategori “Positif”). Berdasarkan indeks gain, diperoleh bahwa pada uji coba II terjadi peningkatan dengan nilai dengan skor 3,83 (kategori “tinggi”)