Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan sistem kepercayaan, sistem pengetahuan lokal, praktek pemanfaatan tumbuhan, dan mengetahui nilai kepentingan budaya atau ICS spesies tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat pernikahan Suku Mandailing di desa sekitar kawasan TNBG Kabupaten Mandailing Natal. Metode penelitian bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur, observasi partisipatif, dokumentasi, focus group discussion (fgd), koleksi sampel tumbuhan dan pembuatan herbarium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat pernikahan Suku Mandailing berjumlah 43 spesies yang tercakup dalam 20 famili tumbuhan. Spesies yang paling banyak digunakan berasal dari famili Musaceae sebanyak 6 spesies. Habitus herba dominan digunakan dalam upacara adat pernikahan dengan persentase 56%. Organ daun merupakan organ tumbuhan yang paling banyak digunakan dengan persentase 27%. Tumbuhan-tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat pernikahan dibudidayakan oleh masyarakat dengan persentase sebesar 46%. Tumbuhan dengan nilai kepentingan budaya atau ICS tinggi terdapat pada burangir (Piper betle L.), sontang (Uncaria rhynchophylla Miq.), pining (Areca catechu L.), dan timbako (Nicotiana tabacum L.) dengan nilai ICS 96