PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUNBANGUN (Plectranthus amboinicus L. Spreng) TERHADAP HISTOLOGI DAN BERAT RELATIF GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG TERPAPAR Benzo(a)Pyrene
Daftar Isi:
- Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) merupakan polutan yang ada dimana mana dan bersifat toksik, terbentuk selama pembakaran tidak sempurna dari minyak, gas, kayu atau zat organik lainnya seperti tembakau atau makanan panggang. Benzo(a)Pyrene (BaP) merupakan salah satu komponen PAH yang dapat menyebabkan karsinogenesis. Daun bangunbangun (Plectranthus amboinicus L.Spreng) mengandung senyawa flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas di dalam tubuh. Daun bangunbangun mengandung flavonoid, quercetin, saponin dan apigenin yang berperan sebagai antioksidan, antikanker dan immunostimulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histologi ginjal tikus putih (rattus norvegicus) yang terpapar Benzo(a)pyrene dan diberi pengaruh ekstrak etanol daun Bangunbangun (Plectranthus amboinicus L. Spreng). Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan terdiri dari kelompok kontrol (KK), kelompok BaP (KB), kelompok EEDB (KE) dan kelompok BaP dan EEDB (KBE). Pemaparan BaP diberikan sebanyak 0,4 mg/ekor tikus diberikan setiap hari selama 22 hari. Pemberian ekstrak etanol daun Bangunbangun (EEDB) diberikan dengan dosis 500 mg/Kg BB satu jam setelah pemberian BaP. Untuk memperoleh organ ginjal dilakukan pembedahan pada hari ke-23 lalu disimpan dalam larutan formalin 10% untuk pembuatan histologi dengan metode HE. Pengamatan histologi ginjal dibatasi pada glomerulus yaitu diameter glomerulus. Data pengamatan dianalisis dengan uji One Way ANOVA dan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EEDB secara nyata mampu memperbaiki struktur histologi ginjal berupa penurunan diameter glomerulus (p≤0,05)