Daftar Isi: JEJAK SYEKH HAMZAH FANSURI DALAM PERADABAN ISLAM DI DESA OBOH KECAMATAN RUNDENG KOTA SUBULUSSALAM

Main Author:	Bancin, Dara Yuliantika
Format:	Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa:	ind
Terbitan:	, 2022
Subjects:	BP1 Islam BP50 History
Online Access:	http://digilib.unimed.ac.id/48984/2/1.%20NIM.%203181121004%20COVER.pdf http://digilib.unimed.ac.id/48984/3/2.%20NIM.%203181121004%20APPROVAL%20SHEETT.pdf http://digilib.unimed.ac.id/48984/1/3.%20NIM.%203181121004%20ABSTRACT.pdf http://digilib.unimed.ac.id/48984/6/4.%20NIM.%203181121004%20PREFACE.pdf http://digilib.unimed.ac.id/48984/4/5.%20NIM.%203181121004%20TABLE%20OF%20CONTENT.pdf http://digilib.unimed.ac.id/48984/5/6.%20NIM.%203181121004%20FIGURES.pdf http://digilib.unimed.ac.id/48984/7/7.%20NIM.%203181121004%20TABLES.pdf http://digilib.unimed.ac.id/48984/10/8.%20NIM.%203181121004%20CHAPTER%20I.pdf http://digilib.unimed.ac.id/48984/8/12.%20NIM.%203181121004%20CHAPTER%20V.pdf http://digilib.unimed.ac.id/48984/9/13.%20NIM.%203181121004%20BIBLIOGRAPHY.pdf http://digilib.unimed.ac.id/48984/

Daftar Isi:

Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui Riwayat hidup Syekh Hamzah Fansuri, kemudian untuk mengetahui latar belakang Syekh Hamzah Fansuri dalam menyebarkan Islam di Desa Oboh Kota Subulussalam dan terakhir untuk mengetahui Keberadaan Makam Syekh Hamzah Fansuri menurut kepercayaan masyarakat Desa Oboh. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang mana terdapat beberapa tahapan yaitu : heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Syekh Hamzah Fansuri adalah seorang ulama besar aceh yang sering dikait-kaitkan sebagai intelektual Islam, sufi dan sastrawan dalam diskusi pemikiran dan sejarah Islam di Nusantara. Namun di Aceh sendiri nama Syekh Hamzah Fansuri sendiri dikategorikan sebagai tokoh Ulama Tasawuf yang paling berpengaruh. Meskipun sempat terjadi polemik dan pro kontra dengan paham wujudiyah (panteisme) yang pernah diperkenalkannya. Bahkan hingga sekarang ini, keberadaan makam Syekh Hamzah Fansuri masih menjadi polemik dikarenakan banyak pendapat yang mengkkalim keberadaan makam nya, diantaranya di Ujung Pancu Aceh Besar, mekkah, dan terakhir di Desa Oboh Kota Subulussalam.