Daftar Isi:
  • Permasalahan dalam penelitian ini yaitu adanya perubahan ragam hias ulos ragi hotang tahun 1980 dan tahun 2021 yang diakibatkan oleh pergantian alat tenun bukan mesin menjadi alat tenun mesin, perubahan ragam hias ulos ragi hotang juga diakibatkan oleh permintaan pasar dan selera masyarakat yang selalu mengedepankan nilai artistik dan estetika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik perubahan ragam hias ulos ragi hotang yang diproduksi tahun 2021 melalui alat tenun. Objek penelitian ini adalah Ulos Ragi Hotang tahun 1980 dan ulos ragi hotang tahun 2021, sedangkan fokus penelitian adalah karakteristik perubahan ragam hias ulos ragi hotang tahun 1980 dan 2021. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Penelitian ini menggunakan 4 orang informan yang terdiri dari 3 orang penenun dan 1 orang budayawan toba. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik wawancara dilakukan dengan tidak terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa pengurangan dan penyederhanaan dari segi bentuk, ragam hias yang digunakan dan proses pembuatannya sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asli. Ragam hias ulos ragi hotang banyak distilasi dan dimodifikasi sesuai dengan permintaan pasar dan selera masyarakat yang dibuat dengan bentuk pola segitiga yang berulang-ulang bahkan tidak ada lagi motif yang membedakan antara ulos ragi hotang untuk laki-laki maupun perempuan. Perbedaan ragam hias pada ulos ragi hotang seperti ragam hias pamatahi, ipon-ipon, pinarhalak, dan ansisibang yang awalnya ragam hiasnya berbentuk seperti motif pucuk rebung menjadi bentuk pola segitiga yang distilasi dengan bervariasi serta lebih disederhanakan. Hal ini terlihat dari ulos ragi hotang yang diproduksi dari alat tenun mesin. Ulos ragi hotang yang diproduksi melalui alat tenun mesin sulit mendapatkan kemiripan ragam hias yang sesuai dengan aslinya secara visual maupun bentuk karena mengedepankan nilai artistik dan estetika\