Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling individual pendekatan rational emotive behavior therapy (REBT) terhadap psychological well being siswa korban keluarga broken home di SMA Negeri 6 Medan Tahun Ajaran 2020/2021. Jenis penelitian ini adalah Quasi experimental dengan desain Pre test-post test one group design. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 orang siswa broken home yang tingkat psychological well beingnya rendah. Instrumen yang digunakan adalah angket psychological well being siswa broken home. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan konseling individual. Dari 70 item angket yang diuji cobakan kepada 50 siswa dari kelas XI diperoleh 62 item angket yang valid dan 8 yang tidak valid. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat adakah pengaruh layanan konseling individual pendekatan rational emotive behavior therapy (REBT) terhadap psychological well being siswa korban keluarga broken home. Hasil analisis diperoleh bahwa hasil skor tes awal (pre-test) pada kelompok eksperimen diperoleh rata-rata = 106 sedangkan data post-test diperoleh rata-rata =198,25 Hal ini dapat diperoleh dari uji Wilcoxon yang menunjukkan bahwa uji jenjang Wilcoxon diperoleh Jhitung = 4 sedangkan Jtabel = 0. Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda Wilcoxon untuk n = 4, α = 0,05 sesuai dengan kriteria dengan penerimaan dan penolakan hipotesis, hipotesis diterima jika Jhitung > Jtabel yaitu Jhitung > Jtabel di mana 4 > 0, dari perhitungan ini dapat dilihat perlakuan pada kelompok eksperimen artinya hipotesis yang berbunyi ada pengaruh layanan konseling individual pendekatan rational emotive behavior therapy (REBT) terhadap psychological well being siswa korban keluarga broken home di SMA Negeri 6 Medan Tahun Ajaran 2020/2021 dapat diterima