Dampak Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Sosial Ekonomi Karyawan PT. Smart Tbk Di Desa Padang Halaban Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhanbatu Utara
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perkebunan kelapa sawitterhadap sosial ekonomi karyawan PT. Smart Tbk di Desa Padang HalabanKecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhanbatu Utara ditinjau dari daya serap angkatan kerja, pendidikan, kesehatan, pendapatan, fasilitas yang dimiliki, pekerjaan tambahan.Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Aek Kuo pada bulan Maret 2022.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Smart Tbk yang berjumlah 1.156 jiwa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20% dari keseluruhanpopulasi yaitu 231 jiwa karyawan PT. Smart Tbk Desa Padang Halaban KecamatanAek Kuo Kabupaten Labuhanbatu Utara Provinsi Sumatera Utara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptifkualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) PT. Smart Tbk telah berpartisipasi terhadap penyerapan tenaga kerja di Kecamatan Aek Kuo sebesar 6%. (2) Kondisisosial ditinjau dari tingkat pendidikan bahwa pendidikan anak responden sudah meningkat 16.90% mengenyam pendidikan tingkat PT/Perguruan Tinggi. Kondisisosial ditinjau dari kesehatan menunjukkan bahwa 90% responden beserta pasangandan anaknya telah mengecek kesehatan secara rutin di fasilitas kesehatan sedangkan10% lainnya menggunakan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sebagai sumberkesehatan. (3) Kondisi ekonomi ditinjau dari pendapatan menunjukkan bahwa seluruh responden memiliki penghasilan tinggi diatas UMK Labuhanbatu Utara tahun 2021sehingga dianggap karyawan sudah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secaralayak. Kondisi ekonomi ditinjau dari pekerjaan tambahan menunjukkan bahwa 23.4% karyawan memiliki pekerjaan tambahan dan 76.6% karyawan tidak memilikipekerjaan tambahan. Kondisi ekonomi ditinjau dari fasilitas yang dimiliki (a) tempattinggal menunjukkan bahwa 22.51% responden memiliki tempat tinggal berstatusmilik sendiri, 5.19% responden memiliki tempat tinggal dengan status ansuran,1.73% responden memiliki tempat tinggal dengan status menyewa, dan 70.57% responden memiliki tempat tinggal dengan status menumpang. Dengan kondisi rumah64.07% berjenis permanen, 35.06% berjenis semi permanen, dan 0.87% berjenis tidak permanen. (b) lahan yang dimiliki menunjukkan bahwa 12.99% karyawan memilikilahan pribadi dan 87.01% tidak memiliki lahan pribadi.