Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model Inkuiri Terbimbing dan Problem Based Learning pada materi laju reaksi. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental. Sampel dari penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen I yang dibelajarkan menggunakan model Inkuiri Terbimbing dan kelas XI MIPA 6 sebagai kelas eksperimen II yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning, masing-masing kelas berjumlah 30 siswa. Hasil analisis data menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa menggunakan Inkuiri Terbimbing (90,33) lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (87,50) dan rata-rata keterampilan proses sains menggunakan Inkuiri Terbimbing (87,09) lebih tinggi dari rata-rata menggunakan model Problem Based Learning (82,95). Hasil hipotesis dengan menggunakan uji-t dua pihak dan α = 0,05 diperoleh thitung > ttabel (2,664>2,045 ), dan thitung > ttabel (3,74 >2,045 ) untuk keterampilan proses sains siswa sehingga dalam penelitian ini hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian, diperoleh bahwa ada perbedaan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan menggunakan model Inkuiri Terbimbing dan model Problem Based Learning.