Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mencari bahan alternatif pengganti ataupun tambahan bahan pengisi (filler) abu batu dengan memanfaatkan limbah yang selama ini belum dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi jalan, adapun material yang akan dimanfaatkan antara lain abu cangkang kerang, cangkang telur, dan abu sekam padi. Adapun abu cangkang kerang memiliki kandungan alumina sebesar 1,62%, kapur tohor 67,072%, serta senyawa silika sebesar 8,25%, abu cangkang telur ayam mengandung senyawa CaCO3 (kalsium karbonat) sekitar 98,5%, dan abu sekam padi memiliki kandungan Silika 90-96%. Kandungan kapur dan silika yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan stabilitas pada campuran. Penelitian ini mengkombinasikan ketiga limbah yang kandungannya saling melengkapi dengan komposisi 50% Abu cangkang kerang, 25% abu cangkang telur, dan 25% abu sekam padi sebagai tambahan filler abu batu pada campuran AC-BC dengan ketentuan spesifikasi Bina Marga 2018. Persentase yang diambil dari penelitian ini antara lain 100:0, 75:25, 60:40 dan 50:50 (perbandingan antara abu batu dengan ketiga bahan tambahan) dengan kadar aspal 5,5%. Dari hasil pengujian karakteristik Marshall dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variasi presentase yang diteliti sesuai dengan ketentuan Bina Marga 2018, dimana nilai stabilitas, flow, VMA, VIM, VFA, dan marshall quotient semakin baik seiring dengan pergantian filler dan hasil terbaik dihasilkan oleh komposisi filler 50:50 (yang mengandung kapur dan silika yang tinggi), dengan nilai stabilitas sebesar 1117,17 kg, flow (3,63 mm), marshall quotient (307,36 Kg/mm), VFA (74,94%), VMA (16.50%), dan VIM (4,14%). Nilai kerapatan rongga campuran (VIM) yang rendah mengindikasikan tingkat kerapatan suatu campuran AC-BC sedangkan semakin tinggi nilai stabilitas menunjukkan tingkat kekuatan campuran AC-BC terhadap kemampuan menerima beban