Perubahan Tari Endeng-endeng Dari Sakral Menuju Hedonisme Pada Adat Perkawinan Masyarakat Batak Muslim Labuhanbatu Utara
Daftar Isi:
- Penelitian ini memiliki tujuan yaitu dapat mengetahui 1) sejarah tari endeng-endeng, 2) rangkaian tari endeng-endeng, dan 3) perubahan yang terjadi dalam tari endeng-endeng pada adat perkawinan masyarakat batak muslim di Labuhanbatu Utara. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan dokumentasi secara langsung ke tempat berlangsungnya acara endeng-endeng serta wawancara mendalam kepada informan yang terdiri dari ketua burdah, pemain burdah, pemain dan pemiliki alat musik endeng�endeng, kepala bidang kebudayaan Kabupaten Labuhanbatu Utara, dan masyarakat. Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah Kecamatan Kualuh Selatan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Endeng-endeng merupakan akulturasi dari kesenian burdah yang sudah lama ada di Labuhanbatu Utara dengan kesenian tor-tor yang dibawa oleh masyarakat Tapanuli yang bermigrasi dan lama tinggal di Labuhanbatu Utara sekitar tahun 1980. 2) Dalam kegiatan marendeng-endeng terdapat beberapa tahap dimulai dari tor-tor mula-mula, tor-tor somba, tor-tor siliat-liat, tor-tor siriang-riang, dan gondang sahat sebagai penutup 3) Endeng-endeng hadir dengan wajah baru sejak tahun 1990an baik dari segi alat musik, lagu, maupun rangkaian. Perubahan yang paling menunjukkan ke arah hedonisme terdapat pada prosesi tor-tor siriang-riang yang jauh meninggalkan hukum adat melayu yaitu “adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah” sebagaimana yang dipegang oleh masyarakat batak muslim Labuhanbatu Utara