Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk: (1)mengkaji dampak banjir rob terhadap kondisi sosial meliputi: aktivitas sosial, kerusakan bangunan, kesehatan dan (2) kondisi ekonomi meliputi: pendapatan dan kepemilikan masyarakat di Kecamatan Medan Belawan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Medan Belawan. Populasi penelitian iniadalahmasyarakat yang terkena terdampak banjir rob di Kecamatan Medan Belawan berjumlah 1.209 penduduk.Sampel penelitian ini adalah10 % dari masyarakat yang terkena dampak banjir rob di Kecamatan Medan Belawan berjumlah 120 orang.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menujukkan: (1) Kondisi sosial masyarakat meliputi : a)Aktivitas sosial terdapatmenyatakan bahwa banjir robmenghambat aktivitas pekerjaan penduduk sebagai nelayan (44%), sebagai wiraswasta (40%), pegawai negeri (16%) sedangkan menyatakan banjir rob menghambat masyarakat dalam menjalankan kegiatan keseharian penduduk, kemudian(31,9%) menyatakan bahwa banjir rob menghambat dalam belanja kebutuhan dapur, (40%) menyatakan bahwa banjir rob menghambat dalam silahturahmi warga, (29,1) menyatakan bahwa banjir rob menghambat aktivitas masyarakat menjalankan ibadah, b)Terjadi kerusakan bangunan dengankerusakan ringan sebanyak (51%), sedangkan kerusakan sedang sebanyak (41%)dan kerusakan berat sebanyak (10%), c)Tingkat kesehatan, diantaranya penyakit kulit sebanyak (73%) dan diare sebanyak (27%)dan (2) Kondisi ekonomi masyarakat meliputi terjadinya penurunan pendapatanmasyarakat yang bekerja sebagai nelayan mengalami penurunan pendapatan sebesar 16 % yaitu pendapatan sebelum banjir sebesar Rp.164.103, kemudian mengalami penurunan pada saat terjadinya banjir dengan pendapatan Rp.126.923 dan masyarakat yang bekerja sebagai pedagang wiraswasta mengalami penurunan pendapatan sebesar 42 % yaitu pendapatan sebelum banjir sebesar Rp.422.857, kemudian mengalami penurunan pada saat terjadinya banjir dengan pendapatan Rp.281.324.b) terjadinya kehilangan dan kerusakan barang berdasarkan data lapangan menunjukkan bahwa barang yang primer hilang sebanyak (35,71%), barang sekunder (14,29%), barang tersier (50,00%) dan barang primer (33,14%) responden, barang sekunder (46,51%), barang tersier sebanyak (20,35%).