Daftar Isi:
  • Pemanenan kelapa sawit merupakan kegiatan penting dan dilakukan secara periodik.Yang terbaik untuk keperluan ini adalah pemanenan secara mekanis menggunakan alat/mesin pemanen yang memiliki kinerja pemotongan yang efektif dan efisien. Di lain pihak, mesin pemanen sawit yang tersedian di pasaran termasuk MPHE 330 belum memiliki kinerja yang baik, yakni masih membutuhkan gaya dan energi pemotongan yang cukup besar. Uji kerja yang telah dilakukan menunjukkan bahwa gaya pemotongan maksimum untuk pelepah kelapa sawit menggunakan eggrek mencapai 696,52 N, sedangkan dengan dodos mencapai 480,70N. Tingginya gaya dan energi pemotongan alat pemanen kelapa sawit bermesin MPHE 330 dapat direduksi dengan cara memodifikasi bentuk dan ukuran pisaunya, yakni eggrek. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan percobaan terhadap beberapa jenis eggrek untuk dianalisa kebutuhan gaya dan energi pemotongannya. Hasi dari percobaan yang dilakukan dengan kodefikasi N1E1SP1 ( N1 = Putaran mesin (4000 Rpm), E1 = Jenis eggrek (Kecil), SP1 (Sudut pemotongan (30°) dengan gaya pemotongan sebesar 1511,491 N masih belum menunjukan hasil yang baik.