Réalisation de la Politesses de l’Acte de Requête dans la Bande Dessinée Les Aventures de Tintin
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud kesopanan dari tindakan permintaan yang ditemukan dalam komik Les Aventures de Tintin, Teori yang digunakan adalah teori dari Blum Kulka yang diadaptasi oleh Warga (2005). Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Bahasa dan Seni UNIMED. Metode yang dipakai adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data peneltian menggunakan 2 komik Les Aventures des Tintin, yaitu Les Bijoux Castafiore dan Vol 714 Pour Sydney. Setelah melakukan analisis terhadap permintaan dalam komik ini, kita dapat menyimpulkan bahwa permintaan dalam komik dilakukan dalam tiga formulasi yaitu: formulasi langsung, formulasi tidak langsung konvensional dan formulasi tidak langsung tidak konvensional. Dengan kata lain, semua formulasi ditemukan dalam penelitian ini. Modus permintaan dalam rumusan langsung dilakukan dengan mode impératif (30), diikuti dengan obligation (7), kemudian performatif (1), performatifs délimités (1) dan affirmation d’un désir (1). Sedangkan pertanyaan pada formulasi tidak langsung konvensional dibuat dalam Question sur la Condition de Réussite (QCR) yaitu: question sur la capacité (6), diikuti question sur la volonté (6), question sur la permission (5) dan question sur la disponibilité (3). Dan akhirnya pertanyaan dalam formulasi tidak langsung yang tidak konvensional dilakukan dengan allusion (3). Ada beberapa alalsan mengapa modus impératif adalah yang paling umum. Pertama, karena usia penutur (Tintin) lebih muda dari lawan tuturnya, kedua karena penutur dan lawan tutur memiliki kedekakatan status sosial yang cukup lama.