Daftar Isi:
  • Menurut (Nursofwa 2020) pada tahun 2003 terjadi suatu penyakit yang disebut virus corona yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) di Hongkong (Handayani 2020). Kemudian pada bulan Desember 2019, COVID-19 terjadi di Wuhan, provinsi Hubei dan telah menyebar dengan cepat ke Cina hingga ke seluruh dunia. Wabah ini diberi nama Corona Virus Disease 2019 yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2. Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya terpapar COVID-19. Indonesia mengumumkan bahwa COVID-19 ada sejak bulan Maret 2020. Salah satu rumah sakit di Indonesia yang menerima pasien rawat inap penyakit COVID19 ialah RSUD Dr. Pirngadi Medan. Sehingga pada penelitian ini peneliti menggunakan RSUD Dr. Pirngadi sebagai tempat penelitian untuk mengambil data tentang pasien rawat inap COVID-19. Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ialah variabel yang digunakan pada penelitian yang dilakukan oleh (Sulantari dan Wigid Hariadi, 2020). Dimana, variabel dependen yang digunakan ialah lama waktu rawat inap pasien yang sembuh dari COVID-19 dan variabel independen yang digunakan ialah variabel usia. Kemudian untuk variabel pemberian vitamin dan pemberian antibiotik levoflaksasin berdasarkan buku Pedoman Tatalaksana COVID-19. Penelitian ini menggunakan regresi cox proportional hazard dengan estimasi parameter efron. Hasil dari analisis menggunakan metode backward dan AIC (Akaike Information Criterion) menunjukkan bahwa terdapat satu varibel yang berpengaruh terhadap lama waktu sembuh pasien rawat inap COVID-19 ialah pemberian vitamin. Pasien yang diberikan vitamin memiliki hazard ratio sebesar 0.6735 kali lebih cepat dirawat inap hingga sembuh dibandingkan pasien yang tidak diberikan vitamin. Maka, model yang diperoleh ialah.