ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SISWA SMP NEGERI 35 MEDAN T.A 2020/2021
Daftar Isi:
- Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diajar dengan model Group Investigation (GI) pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 35 Medan dan untuk mengetahui kesulitan siswa kelas VIII di SMP Negeri 35 Medan dalam berpikir kreatif matematis ditinjau dari indikator berpikir kreatif setelah diajar dengan menggunakan model Group Investigation (GI). Subjek penelitian ini adalah siswa/I kelas VIII SMP Negeri 35 Medan yang berjumlah 32 siswa, dan objek dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Medan yang diajar melalui model Group Investigation (GI). Dari hasil penelitian diperoleh (1) Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa ditinjau dari indikator berpikir kreatif, setelah diajar dengan model Group Investigation (GI) pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 35 Medan, diketahui bahwa 21,87% siswa dengan kategori sangat rendah tidak memenuhi indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. 18,75% siswa dengan kategori rendah tidak memenuhi indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. 31,25% siswa dengan kategori sedang, tidak memenuhi indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. 18,75% siswa dengan kategori tinggi memenuhi 1 indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu indikator Orisinalitas, dan 9,37% siswa dengan kategori sangat tinggi memenuhi 3 indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu orisinalitas, kelenturan, dan kelancaran. (2) Kesulitan-kesulitan siswa kelas VIIIdi SMP Negeri 35 Medan, ditinjau dari indikator berpikir kreatif setelah diajar dengan menggunakan model Group Investigation (GI), pada siswa kemampuan berpikir kreatif nya sangat rendah. Yaitu kesulitan memberikan jawaban yang berbeda dan jarang diberikan oleh siswa, menyelesaikan dan menghasilkan dua cara penyelesaian dengan benar dan lengkap, dan ketidaklengkapan pengetahuan, dan mengembangkan suatu gagasan yang baru, pada siswa kemampuan berpikir kreatif nya rendah yaitu kesulitan prosedur dan ketidaklengkapan pengetahuan, pada siswa kemampuan berpikir kreatif nya sedang yaitu kesulitan dalam menyelesaikan dan menghasilkan dua cara penyelesaian dengan lengkap, pada siswa kemampuan berpikir kreatifnya tinggi yaitu kesulitan menyelesaikan dan menghasilkan jawaban dengan cara yang lengkap dan benar, serta pada siswa kemampuan berpikir kreatifnya sangat tinggi yaitu kesulitan dalam menghasilkan suatu gagasan yang baru.