Eksistensi Tortor Ijajuma Tidahan Dalam Masyarakat Simalungun di Kabupaten Simalungun
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan eksistensi Tortor Ijajuma Tidahan pada masyarakat Simalungun di Kabupaten Simalungun. Penelitian ini akan memberikan informasi bagi masyarakat luas khususnya masyarakat Sumatera Utara mengenai kajian tentang keberadaan. Teori yang digunakan dalam peneliian ini adalah teori eksistensi dari Soejono Soekanto dan teori pendekatan sejarah dari Ibnu khaldun dan Aloy Meister, Gilbert Carraghan. Teori eksistensi dari Soejano Soekanto mengatakan bahwa eksistensi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kemudian teori pendekatan sejarah oleh Ibnu Kaldun dan Aloyr Meister, Gilbert Caragghan membantu peneliti dalam mengetahui sejarah dari keberadaan Tortor Ija Juma Tidahan. Penelitian ini memakan waktu tiga bulan yaitu September - November 2020. Lokasi penelitian di Kabupaten Simalungun tepatnya di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah pelatih tari, penari, dan pengelola sanggar. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini diperoleh data dalam tiga kurun waktu yang berbeda yaitu era 1962-1972 bahwa Tortor Ija Juma Tidahan masih dalam bentuk aktivitas adat mencari lahan, 1980-1990 Tortor Ija Juma Tidahan mulai bergeser keberadaannya tidak lagi sebagai aktivitas adat tetapi masih dipakai dalam pesta rondang bintang dan disandingkan dalam urutan tortor Simalungun , 1990-sekarang murni tidak lagi dipakai dalam adat, lebih sering dipakai untuk aktivitas hiburan dan disekolah minggu bagi umat nasrani di gereja.
