Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi kurang maksimalnya pelaksanaan pembelajaran daring di sekolah dasar SD Negeri 101767 Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan ditengah pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan kesulitan pembelajaran daring dengan model project based learning pada mata pelajaran matematikan pada tema 7 Pengumpulan data,untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kesulitan guru dan siswa kelas v dalam menerapkan pembelajaran daring dengan model project based learning pada mata pelajaran matematika di SD Negeri 101767 Tembung kecamatan Percut Sei Tuan TA 2020/2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah Guru Kelas SD Negeri Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan dan siswa dengan sampel guru kelas V berjumlah 2 orang yang terdiri dari dua guru perempuan dan siswa kelas V berjumlah 42 Orang yang terdiri 2 kelas yaitu 16 perempuan dan 28 laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket yang berjumlah 25 butir bagi guru dan 5 Lembar Kerja Siswa bagi siswa. Teknik analisa data adalah analisa data kuantitatif-deskriptif yang kemudian di interprestasikan dalam bentuk presentase. Penelitian menunjukan bahwa tingkat kesulitan guru dalam menerapkan pembalajaran daring khususnya pada pelajaran matematika pada tema 7 Pengumpulan Data pada kategori sulit dengan presentase 83,33% dengan jumlah 2 responden. Faktor yang mempengaruhi guru kelas dalam pembalajaran daring khususnya pada pelajaran matematika pada tema 7 Pengumpulan data adalah faktor guru dengan kategori sangat sulit 83,33% sedangkan faktor siswa 16,67% dengan jumlah dua responden. Keterbatasan alat komunikasi yang dimiliki peserta didik, lemahnya jaringan, kurangnya faktor partisipasi orangtua dan sulitnya siswa memahami materi secara daring menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan proses belajar. Dengan demikian guru masih mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran daring dan siswa sulit memahami materi dengan presentase 95,24% sebanyak 40 dari 42 siswa tidak mencapai KKM atau bisa dikatakan tidak tuntas.