Kondisi Sosial Ekonomi Pengusaha Industri Batu Bata di Desa Pematang Obo Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis
Daftar Isi:
- Tujuan Penelitian : 1) Mengetahui keadaan sosial (umur kepala keluarga, tingkat pendidikan, dan jumlah anak) ekonomi (jumlah tanggungan, tingkat angka pendapatan, pekerjaan sampingan) pengusaha batu bata di Desa Pematang Obo Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis, 2) Mengetahui dampak keberadaan usaha batu bata terhadap kerusakan lingkungan penambangan batu bata di Desa Pematang Obo Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha batu bata di Desa Pematang Obo Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis dengan sampel 43 Kepala Keluarga informan sebagai data pendukung.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskripsi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kondisi sosial ekonomi pengusaha industri batu bata di Desa Pematang Obo ditinjau dari tingkat umur didominasi oleh golongan produktif yaitu umur 35-40 tahun (30,00%), ditinjau dari pendidikan terakhir yang dicapai adalah sebagian besar berpendidikan akhir SMA dengan responden 19 Jiwa (44,00%), ditinjau dari segi pendidikan anak sebagian besar pada tingkat Sekolah Dasar (SD) yaitu (37,00%). Hal ini membuktikkan anak pengusaha industri batu bata belum mendapatkan pendidikan dasar sesuai dengan ketetatapan belajar 9 tahun, ditinjau dari jumlah anak adalah memiliki jumlah anak yang bayak yaitu sekitar 26 jiwa (60,00%). Hal ini membuktikan bahwa kelahiran sangat tinggi di Desa Pematang Obo, ditinjau dari banyaknya tanggungan adalah yaitu memiliki tanggungaan yang sedikit (60,00%). Hal ini tanggungan yang rendah tersebut dapat terjadi karena ada beberapa keluarga jumlah anak yang sedikit atau ada anak atau anggota keluarga yang sudah bekerja dan menanggung hidup nya sendiri sehingga tanggungan kepala keluarga hanya istri dan anaknya yang bersekolah, ditinjau dari pendapatan yakni pendapatan tertinggi mencapai Rp.5.4500.000/bulan dan pendapatan terendah yaitu Rp.1.350.000/bulan. Jika dikaitkan dengan UMK yaitu Rp.3.342.892,00 maka sebagian besar pengusaha industri batu bata belum mencukupi kebutuhan hidupnya (65,00%). (2) Dampak keberadaan usaha industri batu bata terhadap lingkungan menyebabkan hilangnya vegetasi,sering terjadi longsoran, kubangan bekas penggalian.