SKRINING FITOKIMIA, UJI TOKSISITAS DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SERTA LARVASIDA EKSTRAK ASETON DAUN PULUTAN (Urena lobata)
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder ekstrak aseton daun pulutan (Urena lobata), uji toksisitas, aktivitas antibakteri dan larvasida. Uji fitokimia dilakukan dengan menggunakan beberapa pereaksi yang sesuai. Uji toksisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dan mikrodilusi terhadap bakteri Salmonella typhi dan Streptococcus mutans. Uji larvasida dengan mengamati mortalitas larva Aedes aegypti selama 24 jam. Hasil skrining fitokimia ekstrak aseton daun pulutan mengandung; alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan streoid. Sifat toksisitas ekstrak aseton daun pulutan dengan metode BSLT memiliki nilai LC50 sebesar 37,20 ppm. Hasil uji pendahuluan aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram kertas ekstrak aseton daun pulutan 1% terhadap bakteri S.typhi dan S.mutans berturut-turut adalah 7,05 mm dan 8,25 mm. Berdasarkan metode Mikrodilusi diperoleh nilai MIC terhadap kedua bakteri tersebut termasuk kategori “rendah” dengan nilai MIC terhadap bakteri S.mutans dan S.typhi adalah >5000 ppm. Hasil larvasida terhadap larva A.aegypti dengan nilai LC50 sebesar 1971,19 ppm. Dengan demikian, daun pulutan yang ada di daerah Nias kurang berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri S.tpyhi dan S.mutans. Hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa ekstrak aseton daun pulutan bersifat toksik sedangkan aktivitas larvasidanya tidak berpotensi sebagai larvasida terhadap larva A.aegypti.