Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk memahami gotong royong masyarakat Batak dalam upacara adat sari matua di Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan yang mendeskripsikan, menguraikan dan menjelaskan keadaan atau objek penelitian yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan observasi terus terang atau tersamar serta melakukan wawancara semiterstruktur terhadap 6 orang informan yang merupakan tokoh masyarakat Batak di Kecamatan Medan Area. Adapun Teknik analisis datanya yaitu mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan bahan-bahan lain, serta menganalisisnya dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yaitu masyarakat Batak di Kecamatan Medan Area wajib melaksanakan upacara adat kematian sari matua bagi seseorang yang meninggal dalam keadaan mate sari matua, yang pelaksanaannya dilandasi semangat untuk mewujudkan makna nilai-nilai gotong royong yang diwarisi dari nenek moyangnya. Wujud gotong royongnya antara lain : a) bersama-sama memutuskan sesuatu melalui musyawarah dalam acara pasada tahi, marria raja atau marsirenggetan; b) dongan tubu, dongan sahuta, boru dan ale-ale secara ikhlas memberikan tumpak sebagai bentuk tolong menolong dengan suhut; c) boru dan dongan sahuta rela berkorban waktu dan tenaga membantu marhobas bahkan ikut mandungo-dungoi; d) dongan tubu dan dongan sahuta melaksanakan kewajiban timbal balik dengan suhut untuk mempersiapkan dan melaksanakan upacara adat sari matua; e) hula-hula dan tulang menjalankan kewajiban timbal balik dengan suhut dengan memberikan beras serta ulos kepada suhut dan manabe-nabei suhut sedangkan suhut membalas dengan manomba-nomba dan memberikan piso-piso berupa uang serta jambar juhut. Adapun nilai-nilai gotong royong berupa kebersamaan, keikhlasan, tolong menolong, rela berkorban, timbal balik dan musyawarah dimaknai sebagai : 1) perintah dalam ajaran agama; 2) tradisi yang diwariskan nenek moyang orang Batak; dan 3) pesan-pesan nenek moyang orang Batak