ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui hasil analisis penelitian tentang kemampuan komunikasi matematis siswa melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dari beberapa literatur. (2) Menganalisis kesulitan dalam kemampuan komunikasi matematis siswa melalui model Two Stay Two Stray. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan metode penelitian studi literatur yang dilaksanakan di Digital Library Universitas Negeri Medan mulai dari Maret – Mei 2021. Instrumen dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini adalah merancang penelitian, melaksanakan rancangan penelitian, menganalisis dan memberi kesimpulan hasil analisis. Dalam pemilihan informasi yang berkaitan dengan teknik analisis data, digunakan teknik analisis Miles and Huberman. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari 5 jurnal Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model TSTS dapat : (1) Hasil rata-rata tes kemampuan komunikasi matematis siswa pada indikator representasi matematis sebesar 51,934%. Hasil rata-rata tes kemampuan komunikasi matematis siswa pada indikator menuliskan/menjelaskan matematis sebesar 40,3185%. Hasil rata-rata tes kemampuan komunikasi matematis siswa pada indikator menggambarkan sebesar 37,946%. (2) Beberapa kesulitan yang dimiliki siswa dan guru yaitu: (a) Siswa kesulitan untuk menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam model matematika, (b) Rendahnya keterampilan siswa dalam memahami permasalahan komunikasi matematis, (c) Kurangnya kepercayaan diri siswa dalam hal mengkomunikasikan argumen dan gagasan dalam permasalahan matematika, (d) Rendahnya keterampilan siswa dalam menarik kesimpulan terhadap permasalahan komunikasi matematika, (e) Siswa kesulitan dalam menyatakan ide-ide matematika ke bentuk grafik, gambar atau tabel, (f) Siswa cenderung kurang teliti dalam mengerjakan soal, (g) Kurang maksimalnya guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.