Interferensi Bahasa Banjar Ke dalam Bahasa Melayu Serdang Masyarakat Dusun V Desa Pematang Sijonam, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interferensi bahasa Banjar Ke dalam bahasa Melayu Serdang Masyarakat Dusun V Desa Pematang Sijonam Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini menggunakan teori Weinreich. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deksriptif kualitatif. Sumber data dalam penlitian ini yaitu tuturan masyarakat Dusun V Desa Pematang Sijonam Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai terkhusus masyarakat bersuku Melayu Serdang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyimak dan mencatat hasil tuturan masyarakat Dusun V Desa Pematang Sijonam Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai terkhusus masyarakat bersuku Melayu Serdang. Analisis data untuk mendeksripsikan bentuk, penyebab dan jenis interferensi bahasa Banjar ke dalam bahasa Melayu Serdang pada tuturan masyarakat Dusun V Desa Pematang Sijonam Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua bentuk interferensi bahasa Banjar ke dalam bahasa Melayu Serdang dalam tuturan masyarakat Dusun V Desa Pematang Sijonam, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai yaitu interferensi fonologi dan morfologi. Pada tataran fonologi ditemukan indikator perubahan fonem dan penambahan fonem. Pada tataran morfologi ditemukan indikator penggunaan sufiks –i, penggunaan sufiks–a, penggunaan sufiks–an sebagai sufiks–nya, serta penggunaan prefiks ba- sebagai prefiks–ber yang menyalahi kaidah bahasa Melayu Serdang yang benar. Faktor-faktor penyebab terjadinya interferensi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah faktor latar belakang penutur, faktor ranah / lingkungan kebahasaan, kekacauan pilihan bahasa, faktor kebiasaan, dan perbedaan fonem vokal bahasa Melayu Serdang dengan bahasa Banjar. Jenis - jenis interferensi bahasa Banjar ke dalam bahasa Melayu Serdang yang ditemukan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu pemindahan unsur dari satu bahasa ke bahasa lain, penerapan unsur-unsur yang tidak berlaku pada bahasa kedua ke dalam bahasa pertama, dan pengabdian struktur bahasa kedua karena tidak terdapat padanannya dalam bahasa pertama.