KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MASA WABAH COVID 19 SISWA SMA
Main Authors: | Harun, Siti Chaliza, Hasruddin, |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unimed.ac.id/43884/1/Article.pdf http://digilib.unimed.ac.id/43884/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan, serta mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada masa covid 19 di SMA Negeri 2 Tanjungbalai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA yang terdiri dari 5 kelas dengan total 150 siswa. Sampel penelitian ini diambil secara simple random sampling dengan cara undian sebanyak 60 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis yang bertujuan untuk mengamati proses tahapan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal tentang pertumbuhan dan perkembangan. Tes diberikan setelah siswa mendapatkan materi dari guru mata pelajaran. Teknik pengumpulan data menggunakan google formulir dapat mengoreksi jawaban secara otomatis dan siswa dapat mengetahui nilainya secara langsung. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah skor yang diperoleh adalah dengan menggunakan teknik benchmark reference assessment (PAP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan berada pada kriteria sedang, diikuti kategori rendah, kemudian tinggi dan hanya 4 siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis dalam kategori sangat tinggi. Secara keseluruhan kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori sedang. Kemampuan berpikir kritis siswa perempuan lebih tinggi dibandingkan siswa laki-laki dengan skor rata-rata 70 dan berada pada kriteria sedang. Sedangkan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa laki-laki hanya 64 dan berada dalam kriteria rendah. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa laki-laki dan perempuan.