PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra dan peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra pada materi bangun ruang sisi datar. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII MTs Al Wasliyah Gunting Saga yang berjumlah 16 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Instrumen penelitian yaitu lembar observasi guru dan siswa, tes kemampuan komunikasi, serta pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra pada siklus I diawali dengan memberikan masalah kontekstual pada LKPD, membentuk kelompok diskusi berdasarkan tes awal, membimbing penyelesaian masalah matematis dalam LKPD dengan bantuan geogebra melalui handphone masing-masing siswa, menyajikan hasil diskusi serta mengevaluasi hasil diskusi siswa. Pada siklus II diawali dengan memberikan masalah kontekstual pada LKPD, membentuk kelompok berdasarkan TKKM 1 dan memilih ketua kelompok serta menekankan hanya 1 handphone terinstal geogebra selama diskusi, kemudian membimbing penyelesaian masalah matematis dalam LKPD dan menambahkan bahan ajar berupa duplikat materi dari buku guru, menyajikan serta mengevaluasi hasil diskusi siswa. (2) Peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata N-Gainnya adalah 0,37. Berdasarkan hasil TKKM I siklus I diperoleh 10 siswa (62,5%) dari 16 siswa memiliki kemampuan minimal cukup. Dilihat dari indikator kemampuan komunikasi matematika, sebanyak 12 siswa (75%) mampu menulis matematika, 13 siswa (81,25%) mampu menggambar matematika, dan 5 siswa (31,25%) mampu ekspresi matematika. Pada siklus II berdasarkan hasil TKKM II diperoleh 14 siswa (87,5%) dari 16 siswa memiliki kemampuan minimal cukup. Dilihat dari indikator kemampuan komunikasi matematika, sebanyak 14 siswa (87,5%) mampu menulis matematika, 15 siswa (93,75%) mampu menggambar matematika, dan 14 siswa (87,5%) mampu ekspresi matematika. Berdasarkan uraian-uraian diatas disimpulkan bahwa komunikasi matematika siswa meningkat dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra pada materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII MTs Al Wasliyah Gunting Saga.