ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 MEDAN T.A. 2019/2020
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diajar dengan model Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Medan, (2) mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Medan dalam berpikir kritis matematis setelah diajar dengan model Problem Based Learning (PBL). Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas VIII-1 SMP Negeri 16 Medan T.A. 2019/2020. Pemilihan subjek dalam penelitian ini berdasarkan teknik pengambilan purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes kemampuan berpikir kritis matematis, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diperoleh data yaitu; (1) Kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Medan setelah diajar dengan model Problem Based Learning (PBL) diketahui bahwa 28,13% siswa dengan kategori sangat rendah tidak memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis matematis, 18,75% siswa dengan kategori rendah tidak memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis matematis, 31,25% siswa dengan kategori sedang tidak memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis matematis, 18,75% siswa dengan kategori tinggi memenuhi 1 indikator kemampuan berpikir kritis matematis yaitu indikator menganalisis, dan 3,12% siswa dengan kategori sangat tinggi memenuhi 3 indikator kemampuan berpikir kritis matematis yaitu menginterpretasi, menganalisis, dan menginferensi, (2) Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Medan dalam berpikir kritis matematis pada siswa kemampuan berpikir kritisnya sangat rendah yaitu kesulitan prosedur, prinsip, dan ketidaklengkapan pengetahuan, pada siswa kemampuan berpikir kritisnya rendah yaitu kesulitan prosedur dan ketidaklengkapan pengetahuan, pada siswa kemampuan berpikir kritisnya sedang yaitu kesulitan lambang-lambang dan prosedur, pada siswa kemampuan berpikir kritisnya tinggi yaitu kesulitan prosedur, serta pada siswa kemampuan berpikir kritisnya sangat tinggi yaitu kesulitan prosedur.