Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Budaya Melayu untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Kemandirian Siswa Fisika SMA
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran fisika yang terintegrasi pada budaya Melayu serta melihat Keterampilan Generik Sains (KGS) dan Kemandirian siswa melalui model pembelajaran kooperatif berbasis budaya Melayu dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching. Penelitian ini dilakukan di MAPN Besitang T.P 2020 -2021. Jenis penelitian ini adalah Kuasi Eksperimen yang dilaksanakan menggunakan Two group Pretest – Postest Design. Sample dalam penelitian ini adalah kelas X B MIA sebagai kelas kontrol dan kelas X A MIA sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes keterampilan Generik Sains sesuai dengan sepuluh aspek KGS dan angket kerjasama siswa sebanyak 30 butir pertanyaan yang telah divalidasi oleh asli. data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan SPSS 17.0, uji-t dan uji gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dikelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif berbasis budaya Melayu, KGS siswa diperoleh nilai gain sebesar 0,7 dengan kategori sedang dan kemandirian siswa diperoleh dengan nilai gain sebesar 0,7 dengan kategori sedang. Sedangkan dikelas yang dibelajarkan dengan konvensional, KGS siswa diperoleh nilai gain 0,3 dengan kategori sedang dan kemandirian siswa yang diperoleh nilai gain sebesar 0,3 dengan kategori sedang. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan dalam kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Kooperatif Berbasis Budaya Melayu. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Kooperatif berbasis budaya Melayu lebih baik dibandingkan dengan model konvensional. pembelajaran fisika terintegrasi etnofisika dapat meiningkatkan KGS dan kemandiria siswa : pengamatan langsung, pengamatan tak langsung, dan kesadaran skala.