Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan penalaran matematis berbasis metakognisi siswa dalam pembelajaran penemuan terbimbing; (2) deskripsi proses jawaban kemampuan penalaran matematis berbasis metakognisi siswa dalam pembelajaran penemuan terbimbing; (3) kesulitan proses bernalar matematis berbasis metakognisi siswa dalam pembelajaran penemuan terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Swasta Parulian 1 Medan kelas VII-1 yang berjumlah 28 orang, kemudian diangkat untuk subjek wawancara berdasarkan tingkat kemampuan penalaran serta tingkat metakognisi siswa berdasarkan proses jawaban siswa dilihat dari indikator dan aspek kesalahan. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) terdapat 6 siswa yang memiliki tingkat kemampuan penalaran matematis kategori tinggi dengan tingkat metakognisi reflective use berjumlah 2 siswa dan tingkat metakognisi strategic use berjumlah 4 siswa; terdapat 13 siswa yang memiliki tingkat kemampuan penalaran matematis kategori sedang dengan tingkat metakognisi strategic use berjumlah 9 siswa dan tingkat metakognisi aware use berjumlah 4 siswa; terdapat 9 siswa yang memiliki tingkat kemampuan penalaran matematis kategori rendah dengan tingkat metakognisi aware use berjumlah 6 siswa dan tingkat metakognisi tacit use berjumlah 3 siswa; (2) proses jawaban siswa dideskripsikan maka disimpulkan bahwa: a) tingkat penalaran siswa pada kategori tinggi adalah nominan siswa menyelesaikan masalah mencapai indikator penalaran dengan sedikit mengalami kesulitan dengan penggunaan metakognisi tingkat reflektif dan strategis. b) tingkat penalaran siswa pada kategori sedang adalah nominan siswa menyelesaikan masalah tidak mencapai keseluruhan indikator penalaran dan mengalami kesulitan, dengan penggunaan metakognisi tingkat strategis dan kesadaran rendah. c) tingkat penalaran siswa pada kategori rendah adalah nominan siswa menyelesaikan masalah hanya dengan menyelesaikan satu cara penyelesaian dan tidak mampu mencapai indikator penalaran dengan penggunaan pemikiran dengan kesadaran rendah dan tanpa kesadaran; (3) analisis kesulitan kemampuan penalaran berbasis metakognisi dalam pembelajaran penemuan terbimbing yaitu : a) pada kategori tinggi, siswa tidak mengalami kesulitan. b) Pada kategori sedang, siswa mengalami kesulitan dalam prinsip dan prosedur. c) Pada kategori rendah memiliki kesulitan dalam fakta, konsep, prinsip dan prosedur.