Analisis Koreografi Tari Moyo (Tari Elang) Pada Masyarakat Lahewa Di Nias Utara
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis Koreografi Tari Moyo (Tari Elang) Pada Masyarakat Lahewa Di Nias Utara. Teori yang digunakan diambil dari teori Y. Sumandiyo Hadi tentang Bentuk Koreografi Dan Prinsip Bentuk Seni. Metode pengumpulan data yang disusun; Observasi Lapangan, Dokumentasi, Wawancara, Kajian Pustaka. Hasil penelitian dapat di ketahui bahwa; Bentuk Koreografi Tari Moyo (Tari Elang) Pada Masyarakat Lahewa Di Nias Utara yaitu meliputi penari perempuan yang berjumlah 12 orang, yang terdiri dari 10 penari Maena dan 2 penari Moyo. Ragam gerak terdapat 8 ragam yang meliputi Mangowai (Hormat Awal), I Fanngafo Gafinia (Mengepak Sayap), Fadaeli Kambolo (Mendayung Ke Kanan), Fadaelu Ba Gambera (Mendayung Kekiri), Fajawa Borosisi (Mengangkat Tumit), Ikewa (Jongkok), Hihandroke (Menghenjut Badan), Faonda (Berselisih). Pola lantai terdapat 3 pola lantai. Musk pengiring yang terdiri dari Gondra (Gendang), Aramba (Gong), Faritia (Canang). Kostum yang terdiri dari dress warna merah, ikat kepala, tata rias yang digunakan adalah make-up cantik. Properti yang digunakan adalah selendang. Prinsip Bentuk Seni Tari Moyo (Tari Elang) Pada Masyarakat Lahewa Di Nias Utara terbagi menjadi beberapa bagian; Unity (Kesatuan yang utuh), Variasi (Keragaman), Repetisi (Pengulangan), Transition (Transisi), Sequence (Urutan), Climax (Klimaks) dan Harmony (Harmoni). Walaupun Tari Moyo (Tari Elang) merupakan tari tradisi, tetapi sudah mengikut kaidah- kaidah dari koreogrfi dari teori Y. Sumandiyo Hadi.