Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dan fungsi tradisi badoncek dalam pesta perkawinan etnis Minangkabau di Kecamatan Medan Denai Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang berfokus pada makna dan fungsi tradisi badoncek dengan menggunakan teori pemberian Marcell Mauss. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah tradisi badoncek merupakan kebudayaan Minangkabau yang menggambarkan semangat kebersamaan ditengah masyarakat. Badoncek adalah kegiatan pengumpulan dana yang dilakukan masyarakat bersifat terbuka dan suka rela. Tradisi badoncek memiliki makna yang menurut etnis minangkabau yang merupakan inti dilaksanakanna tradisi ini yaitu, membantu“Malapehan Baban Barek Singguluang Batu” yang artinya beban berat disertai alas kepala dari batu yang berarti hidup yang dalam keadaan susah masih dibebani lagi dengan berbagai tanggungan. dan juga memiliki makna “Barek Samo Dipikua Jiko Ringan Samo Di Jinjiang” Yang berarti hidup harus memegang prinsip saling membantu, masalah berat atau ringan harus dibagi bersama. Tahapan dalam pelaksanan badoncek ialah : 1) berkumpul dan berunding dirumah sipangka. 2) pembukaan kato, 3) badoncek, 4) penyerahan dana kepada sipangka. Selain memiliki makna yang saling membantu sesama masyarakat, tradisi badoncek juga memiliki fungsi untuk : mengumpulkan dana pesta perkawinan, silaturahmi, meningkatkan persatuan kaum, dan juga sebagai hiburan.