Daftar Isi:
  • Penelitian ini mendeskripsikan tentang keberadaan hare sebagai makanan tradisional pada etnik Batak Toba di kecamatan Porsea kabupaten Toba Samosir melalui pengungkapan latar belakang keberadaan hare, bahan-bahan pembuatan hare, proses pembuatan hare dan juga keberadaan hare ditengah-tengah masyarakat Porsea. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi dan Studi literatur. Teknik pemilihan informan yang menggunakan purposive sampling. Adapun teori yang digunakan dalam hal ini yakni teori identitas, dimana hare menjadi identitas dari masyarakat Batak Toba dengan hasil penelitian menjelaskan bahwa hare merupakan makanan khas dari masyarakat Porsea dimana dulu makanan hare dikhususkan untuk ibu yang sedang mengandung serta dimasukkan menjadi salah satu makanan dalam tradisi tujuh bulanan, dengan bahan-bahan asli dari daerah setempat dan hanya diproduksi oleh masyarakat Porsea. Hare pada masa dulu hanya boleh dibuat oleh Sibaso namun seiring perkembangan zaman akhirnya masyarakat umum banyak yang membuat hare dengan bahan-bahan yang sudah banyak digantikan dengan yang instan. Banyaknya pengobatan moderen yang lebih canggih serta sulitnya menemukan bahan-bahan pokok pembuatan hare dan adanya perubahan selera makanan dari masyarakat Porsea mengakibatkan hare sulit dijumpai saat ini. Melalui penelitian ini dapat memberikan kesadaran bagi para orang tua akan pentingnya memperkenalkan makanan tradisional kepada generasi muda, selain itu dapat juga memberikan inspirasi kepada para pedagang untuk mengemas hare untuk lebih kreatif lagi serta pemerintah memberikan dukungan dalam hal pelestarian tumbuhan dan menyediakan tempat yang layak bagi para penjual hare.